Senin, 29 Desember 2014

Sistem Informasi Pemasaran

BAB II
PEMBAHASAN

A.             Sistem Informasi Pemasaran
Pemasaran merupakan area fungsional pertama yang menunjukkan minat pada sistem informasi manajemen. Setelah konsep sistem majemen informasi pemasaran dibuat, para pemasar menyesuaikannya ke area aplikasi dan menyebutnya sistem informasi pemasaran. Model grafis awal menjadi dasar untuk mengorganisasikan semua sistem informasi fungsional.
Setiap perusahaan harus mengorganisasi informasi pemasaran ke manajer pemasarannya. Perusahaan mempelajari informasi yang dibutuhkan oleh manajernya dan selanjutnya merancang sistem informasi pemasaran untuk mencapai kebutuhan ini. Jadi, peran sistem informasi pemasaran adalah memperkirakan kebutuhan informasi manajer, mengembangkan informasi yang dibutuhkan, dan mendistribusiakan informasi tersebut dengan tepat waktu.
Sistem informasi pemasaran terdiri dari manusia, peralatan, dan prosedur untuk mengumpulkan, menyortir, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang sesuai kebutuhan, tepat waktu, dan akurat kepada pengambil keputusan pemasaran.
Sistem informasi pemasaran juga terdiri dari tiga subsistem input yaitu sistem informasi akuntansi, penelitian pemasaran, dan intelijen pemasaran. Subsistem output mengarahkan kebutuhan informasi dari empat unsur bauran pemasaran (produk, tempat, promosi, dan harga), ditambah integrasi keempatnya.
Masalah yang sering dihadapi oleh banyak perusahaan adalah bagaimana menyediakan informasi tepat pada waktunya, sehingga dapat berguna pada pimpinan, baik untuk perencanaan maupun untuk bertindak. Hal ini tercermin dari beberapa keluhan seperti:
a.       Terlalu banyak informasi pemasaran yang kurang tepat macam atau jenisnya.
b.      Tidak banyak informasi pemasaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
c.        Informasi pemasaran yang ada tersebar di seluruh perusahaan, dan ini biasanya membutuhkan suatu usaha yang besar untuk menempatkan fakta tersebut sesederhana mungkin.
d.      Informasi pemasaran yang penting kadang-kadang ditahan oleh bawahan, jika bawahan itu yakin bahwa informasi ini akan mencerminkan hal yang tidak baik atau tidak menguntungkan bagi penilaian hasil prestasi atau pekerjaannya.
e.       Informasi yang penting sering diterimanya terlambat untuk digunakan.
f.       Informasi sering diterima dalam bentuk yang tidak menggambarkan adanya gagasan dari kecermatan dan tidak ada usaha untuk mengadakan konfirmasi

B.                Struktur Organisasi Fungsional
Perusahaan bisnis telah teratur dalam hal tugas-tugas atau fungsi-fungsi yang dilaksanakan. Semua jenis organisasi memiliki fungsi pemasaran, keuangan, sumber daya informasi, dan jasa informasi, walau nama-nama ini jarang terlihat pada bagan organisasi. Perusahaan yang memiliki fungsi manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi produk yang dijualnya. Fungsi-fungsi lain meliputi engineering, dan penelitian dan pengembangan.
Struktur model sistem informasi pemasaran yaitu sebagai berikut :
  1. Sub sistem riset pemasaran ( marketing researceh ) merupakan sistem yang berhubungan dengan pengumpulan, pencatatan, dan analisis semua data pelanggan dan calon pelanggan.
  2. Sub sistem informasi pemasaran ( Marketing Intelligence ) merupakan sub sistem yang berhubungan dengan pengumpulan, pencatat dan analisis semua data perusahaan pesaing yang memiliki hubungan barang penjualan dan jasa dari produsen dan konsumen.
  3. Sub sistem pemrosesan transaksi berupa sistem informasi akuntasi yang berhubungan dengan penjualan.
  4. Sub sistem produk berguna dalam membuat rencana produk baru.
  5. Sub sistem tempat berguna bagi pengambilan keputusan dalam rangka menentukan tempat yang cocok dan waktu yang tepat untuk melemparkan produk kepada konsumen.
  6. Sub sistem promosi berguna dalam rangka untuk melakukan analisi terhadap promosi yang harus dilakukan untuk meningkatkan penjualan.
  7. Sub sistem harga digunakan untuk membantu penetapan harga suatu produk.
  8. Sub sistem peramalan penjualan ( sales forecasting ) merupakan subsitem yang berguna untuk melaksanakan  peramalan penjualan.

C.                Konsep Dasar Pemasaran
Pada tahun 1966 Profesir Phillip Kotler dari Northwestern University menggunnakan istilah pusat saraf pemasaran (marketing nerve center) untuk menggambarkan suatu unit baru di dalam pemasaran yang mengumpulkan dan mengolah informasi pemasaran. Ia mengidentifikasikan tiga jenis informasi pemasaran yang digambarkan pada gambar berikut:
1)      Intelijen pemasaran (marketing intelligence) adalah informasi yang mengalir  ke perusahaan dari lingkungan.
2)      Informasi pemasaran intern (internal marketing information) adalah informasi yang dikumpulkan di dalam perusahaan.
3)      Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah informasi yang mengalir keluar dari perusahaan ke lingkungan.
Kotler mengenali maksud dukungan keputusan dari pusat saraf itu “...keputusan pemasaran yang rumit seperti menurunkan harga, merevisi wilayah penjualan, atau meningkatkan biaya iklan dapat dievaluasi sebelum dan sesudahnya memlalui analisis ilmiah dari data yang tersedia.” Walau ia tidak menggunakan istilah sistem informasi pemasaran, itulah yang ada dalam pikiran Kotler.
Sistem informasi pemasaran dapat diartikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang bekerja sama dengan sistem informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pemasaran produk perusahaan. Dua elemen dalam definisi tersebut merupakan produk penting. Pertama, semua sistem informasi fungsional harus bekerja sama, dan kedua, dukungan pemecahan maslah tidak terbatas pada manajer pemasaran.

D.                Model system informasi pemasaran
1.      Subsistem pempprosesan data
Manager pemasaran menggunakan penelitian pemasaran untuk mengumpulkan berbagai informasi.
2.      Subsistem riset pemasaran
Subsistem penelitian pemasaran merupakan sistem yang berhubungan dengan pengumpulan, pencatatan dan analisis data pelanggan dan calon pelanggan. Manajer pemasaran dapat mengunakan penelitian pemasaran untuk mengumpulkan segala jenis informasi tetapi sebagian besar kegiatan ditujukan pada pelanggan dan calon pelanggan :
a)         Data primer  dan sekunder
Data primer adalah data yang dikumpulkan perusahaan. Sedangkan data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data primer adalah:
*         Survei,
Survei adalah salah satu teknik penelitian pemsaran yang menanyakan sejumlah orang dengan pertanyaan yang sama.
*         Wawancara mendalam,
Wawancara mendalam tidak berbeda jauh dengan survey namun waktu yang digunakan wawancara lebih panjang dan lebih berpusat kepada apa yang akan konsumen lakukan.
*         Pengamatan, Pengamatan merupakan teknik penelitian yang sangat detail karena peneliti mencatat nomor plat mobil atau motor dari parkiran perbelanjaan dan terkadang peneliti pun memperhatikan sampah orang untuk mempelajari produk apa yang sering di konsumsi oleh konsumen.
*         Pengujian Terkendali
Pengujian terkendali mencari suatu subyek dalam percobaan yang dirancang untuk mengukur dampak dari suatu perlakuan tertentu.
b)         Penelitian pemasaran digunakan untuk mengumpulkan data sekunder melalui beberapa teknik penelitian:
*         Mailing Lists
Daftar alamat surat yang tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk pita magnetic, disket, dan kartu indeks.
*         Direct Mail
Suatu daftar yang memungkinkan perusahaan membuat sebuah kontrak dengan pasar sangat terpilih, biasanya dengan surat langsung.
3.      Subsistem Intelijen Pemasaran
Mengumpulkan data dan informasi mengenai pesaing perusahaan. Pemasaran tidak bertanggung jawab untuk membuat arus keluar bagi pesaing tetapi membuat arus masuk.
Tugas-tugas dasar Intelijen :
 





Ø  Mengumpulkan data, terdiri dari data primer dan data sekunder.
Ø  Mengevaluasi data, baik data primer dan data sekunder diperiksa untuk memastikan keakuratannya.
Ø  Manganalisis data, tujuannya mengubah data menjadi informasi.
Ø  Menyimpan informasi / intelijen.
Ø  Menyebarkan informasi / intelijen.

4.      Subsistem Produk
Subsistem produk berguna untuk membuat rencana produk baru. Semua software yang menginformasikan manajer mengenai produk tersebut. Tugas manajer pemasaran adalah mengembangkan strategi dan taktik untuk tiap unsur bauran pemasaran dan kemudian mengintegrasikannya menjadi suatu rencana pemasaran yang menyeluruh. Suatu kerangka kerja yang disebut siklus hidup produk mengarahkan manajer dalam membuat keputusan, mulai dari menelusuri penjualan suatu produk sampai dengan memastikan apakah produk tersebut diterima dipasaran atau tidak.
o   Siklus hidup produk
Tugas manajer pemasaran adalah mengembangkan strategi dan taktik untuk tiap unsur dalam bauran pemasaraan dan kemudian mengintegrasikan menjadi suatu rencana pemasaran yang menyeluruh. Suatu kerangka kerja yang disebut siklus hidup produk mengarahkan manajer dalam membuat keputusan-keputusan ini seperti arti namanya siklus hidup produk.
o   Model evaluasi produk baru
Keputusan untuk mengembangkan produk baru harus dipertimbangkan secara matang dan dengan dasar keuangan yang baik dan dibuat oleh eksekutif. Perusahaan yang memperkenalkan banyak produk baru mengembangkan suatu prosedur formal yang mempertimbangkan faktor-faktor seperti potensi tingkat keuntungan dan efisiensi penggunaan sumber daya.
5.      Subsistem Tempat
Pengambilan keputusan terhadap penentuan tempat yang sesuai dengan pelemparan produk yang dihasilkan sangat menentukan tingkat penjualan produk. Untuk itu, posisi subsistem ini sangat vital dalam keberadaanya. Berbagai saluran distribusi digunakan perusahaan untuk menyalurkan produknya ke konsumen.
6.      Subsistem Promosi
Promosi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan tingkat penjualan dalam bidang pemasaran. Satu area promosi tempat komputer yaitu komunikasi wiraniaga. Para wiraniaga tersebut membawa computer portable dan digunakannya untuk:
♣      Mendapatkan informasi untuk menjawab pertanyaan konsumen mengenai produk yang ingin mereka beli, harga produk tersebut, biaya pengiriman.
♣       Memasukkan data pesanan penjualan ke dalam entry pemesanan produk
Sistem memberikan kemudahan bari wiraniaga yaitu informasi mengenai calon pelanggan baru, mengenai produk yang paling mengutungkan bagi perusahaan untuk dijual, dan dapat mengetahui selera para konsumen.
7.      Subsistem Harga
Subsistem harga berfungsi untuk membantu menetapkan harga terhadap produk yg dihasilkan. Dalam subsistem harga ini terdapat 2 pendekatan yaitu:
a.          Penetuan harga berdasarkan biaya
Beberapa perusahaan menggunakan penentuan harga berdasarkan biaya dengan menentukan biaya-biaya mereka dan menambahkan markup yang diinginkan. Jika perusahaan memilki SIA yang baik, tersedia data biaya yang akurat mambuat tugas Subsistem harga menjadi mudah untuk mendukung penentuan harga berdasarkan biaya.
b.         Penentuan harga berdasarkan permintaan
Kebijakan harga yang kurang berhati-hati adalah penentuan harga berdasarkan permintaan yang menetapkan harga sesuai dengan nilai yang ditempatkan oleh konsumen terhadap produk. Kunci pendekatan ini adalah memperkirakan permintaan dengan tepat. Ini memerlukan pemahaman yang baik tentang konsumen serta pasar, termasuk keadaan ekonomi dan persaingan.




















DAFTAR PUSTAKA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar