Kamis, 04 Desember 2014

BAB II
MU’JIZAT AL-QUR’AN
A.Pengertian Mu’jizat Al-qur’an
            Kata mu’jizat berasal dari bahasa arab adalah menisbatkan lemah kepada orang lain.
            Allah berfirman:
ßN÷yftãr&... ÷br& tbqä.r& Ÿ@÷WÏB #x»yd É>#{äóø9$# yͺuré'sù nouäöqy ÓŁr& ( ÇÌÊÈ 

Artinya:  "Aduhai celaka Aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung               gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?"
(Q.S. Al-Maidah : 31)
            Mu’jizat secara etimologis (bahasa) berarti sesuatu yang dapat melemahkan, sehingga orang lain tidak dapat berbuat yang sama atau melebih.
            Menurut terminology (istilah) mu’jizat ialah sesuatu yang luar biasa yang di perlihat kan Allah melalui para Nabi dan Rasul-Nya, sebagai bukti atas kebenaran pengakuan kenabian dan kerasulan. Kata mu’jizat sendiri tidak terdapat dalam Al-Qur’an. Namun untuk menerangkan mu’jizat, Al-Qur’an mengunakan istilah ayat atau bayyinat. Baik ayat atau bayyinat mempunyai dua buah arti yaitu:
Yang pertama artinya perkabaran Illahi, yang berupa ayat-ayat suci Al-Qur’an (Al Imran / 3:118,252, Al An’am / 6: 4 dan Al Baqarah / 2: 159, Al Imran / 3: 86, Yunus /10: 150 ). Sedangkan Yang kedua artinya mencakup mu’jizat atau tanda bukti ( Al Imran / 3: 49, Al A’raf / 7: 126, Al Mukmin / 40: 78 dan Al A’raf / 7: 105, Al Nahl / 16: 44, Thaha / 20: 72).
            Maksud bahwa Al Qur’an sebagai mu’jizat adalah menjelaskan bahwa Al Qur’an adalah haq. Mu’jizat Al-Qur’an bersifat universal dan eternal (abadi) yakni berlaku untuk semua manusia sampai akhir zaman.Sifat mu’jizat itu tidak bisa di buktikan kecuali apabila tiga faktor telah dipenuhi, yaitu:
1.Adanya tantangan (ajakan bertanding atau berlomba)
            Macam-macam ajakan bertanding:
            a.Bertanding secara umum    
                Ajakan ini di sediakan untuk semua golongan seperti yang terdapat dalam surat Al isra’ ayat 88 yaitu:
@è% ÈûÈõ©9 ÏMyèyJtGô_$# ß§RM}$# `Éfø9$#ur #n?tã br& (#qè?ù'tƒ È@÷VÏJÎ/ #x»yd Èb#uäöà)ø9$# Ÿw tbqè?ù'tƒ ¾Ï&Î#÷WÏJÎ/ öqs9ur šc%x. öNåkÝÕ÷èt/ <Ù÷èt7Ï9 #ZŽÎgsß ÇÑÑÈ     
Artinya:Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk                           membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat                 membuat yang serupa dengan Dia, Sekalipun sebagian mereka menjadi                         pembantu bagi sebagian yang lain".

            b.Ajakan bertanding secara khusus
             Ajakan bertanding khusus ini ada dua macam yaiu:
·         Yang bersifat kully (keseluruhan)
                Yaitu ajakan bertanding dengan seluruh Al-Qur’an mengenai hukum-hukumnya, keindahannya, balaghohnya dan kejelasannya.
·         Yang bersifat juz’i (bagian)
                Yaitu ajakan bertanding dengan semisal satu surat Al-Qur’an, walaupun dari surat yang pendek seperti surat Al Kautsar.

2. Dorongan menangkis tantangan
            Faktor kedua, yaitu adanya pendorong untuk bertanding di kalangan orang-orang Arab, karena nabi SAW datang kepada mereka dengan membawa agama baru yang dapat menghancurkan agama mereka, menganggap bodoh pemikirnya, menundukan tuhan dan patung-patungnya serta menjadikan mereka bahan tertawaan diantara manusia.
            Al-Qur’an mengajak mereka mengikutinya dan meyakini bahwa Muhamad adalah utusan Allah.Rasul berkata kepada mereka, “Sesungguhnya hujjah atas kebenaranku adalah kitab yang diwahyukan Allah kepadaku ini, maka apabila kalian tidak membenarkan aku ,dalam hal tersebut, aku akan mengajak bertanding kepada kalian untuk mendatangkan semisalnya atau semisal Al-Qur’an. Kalau kalian lemah ,maka itu berarti tanda kebenaran ku dan kebenaran dalil kepada kalian.”  
3. Hilangnya segala rintangan
            Tidak adanya hal yang melarang mereka untuk menandingi Al-qur’an, karena Al-qur’an diturunkan dengan bahasa arab yaitu bahasa mereka, lafaznya dari huruf –huruf arab, dan redaksinya memakai uslub orang arab. Mereka adalah Ahli bahasa arab dan berdialek dengan jelas, mereka adalah tokoh-tokoh sastra, syair-syairnya telah menunjukan kehebatanya serta pidato-pidatonya dan kata-kata mutiaranya telah mengatakan kepandaian mereka dalam hal itu, disamping mereka telah melewati tingkatan keunggulan dalam bentuk bacaan tegas dan ucapan jelas.

B. Syarat-syarat mu’jizat Illahi
            Syarat-syarat mu’jizat menurut penjelasan ulama ada lima, bila kelimanya tidak terpenuhi, maka tidak dinamakan mu’jizat, yaitu:
a.       Mu’jizat adalah sesuatu yang tidak sanggup dilakukan siapa pun selain Allah Tuhan sekalian alam.
b.       Tidak sesuai dengan kebiasaan dan berlawanan dengan hukum alam.
c.       Mu’jizat harus berupa hal yang dijadikan saksi oleh seseorang yang mengaku membawa risalah Ilahi sebagai bukti atas kebenaran pengakuannya.
d.      Terjadi bertepatan dengan pengakuan nabi yang mengajak bertanding menggunakan mu’jizat tersebut.
e.       Tidak ada seorangpun yang dapat membuktikan dan membandingkan dalam pertandingan tersebut.
 Apabila kelima syarat tersebut terpenuhi,dapat disebut muk’jizat yang dapat menjadi dalil atas kenabian orang yang mengemukakan nya dan menyatakan bahwa dari tangannya akan muncul suatu mukjizat. Swbaliknya, bila kelima persyaratan tersebut tidak terpenuhi, maka tidaklah disebut mukjizat dan bukan pula sebagai dalil dari kebenaran seseorang yang mengakunya.

C.Berupa Apa Kemukjizatan Al-Qur’an
            Al-Qur’anul Azim adalah Kalamullah yangbisa melemahkn makkluk dari segi uslubnya dan susunannya,keindahan dan kejelasannya , ilmu pengetahuan dan hikmah-hikmahnya, pengaruh petunjuknya, dan bisa membuka tabir-tabir kegaiban masa lalu dan masa datang.
            Para ulama telah berusaha untuk mengetahui rahasia-rahasia kejelasan dari berbagai segi kemukjizatan Al-Qur’an. Setelah segi-segi itu menjadi mantap, mereka mencari bukti penemuan dan dalilnya. Seluruh Ahli bahasa Arab dan sastrawan nya telah bersepakat bahwa Al-Qur’an mampu menundukkan dengan esensinya karena lafaz-lafaz yang jelas ,sastranya yang indah dan uslubnya yang unggul tidak dapat disamai oleh apapun.

D.Beberapa Pendapat Ulama tentang Kemukjizatan Al-Qur’an
            Para ulama sepakt bahwa kemukjizatan Al-Qur’an itu karena zatnya,serta tidak seorang pun yang sanggup mendatangkan sesamanya, namun mereka berbeda pendapat dalam meninjau kemukjizatannya yaitu:
1.      Sebagian ulama berpendapat bahwa segi kemukjizatan Al-Qur’an adalaah sesuatu yang terka ndung dalam Al-Qur’an itu sendiri, yaitu susunan yang tersendiri dqn berbeda dengan bentuk puisi orang Arab maupun bentuk prosanya ,baik dalam permulaannya, maupun suku kalimatnya.
2.      Sebagian yang lain berpendapat bahwa segi kemukjizatan itu terkandung dalam lafal-lafalnya yang jelas, redaksinya yang bernilai sastra dan susunannya yang indah, karena nilai sastra yang terkandung dalam Al-Qur’an itu sangat tinggi ada bandingnya.
3.      Ulama lain berpendapat bahwa kemukjizatan itu karena Al-Qyr’an terhindar dari adanya pertentangan, dan mengandung arti yang lembut dan hal-hal gaib di luar kemampuan manusia dan di luar kekuasaan mereka untuk mengetahuinya sehingga Al-Qur’an mampu menjauhi pertentangan dan perselisihan pendapat.
4.      Ada lagi ulama yang berpendapat bahwa segi kemukjizatan Al-Qur’an adalah keistimewaan-keistimewaan yang nampak dan keindahan-keindahan yang terkandung dalam Al-Qur’an, baik dalam permulaan, tujuan maupun dalam menutup setiap surat.Pendapat yang diyakini mereka yaitu:
a.      Jelas dalam lafal atau bunyinya.
b.      Bernilai sastra dalam makna-maknanya.
c.       Bentuk susunannya yang indah.
            Semua pendapat ini tidak keluar dari satu lingkaran ilmu bayan, yang menjadi keistimewaan Al-Qur’an. Pendapat ini meskipun benar, namun kemukjizatan Al-Qur’an itu bukan hanya terdapat pada kejelasan dan kesusastraannya saja tetapi ada lagi segi-segi lain yang bisa menimbulkan kemukjizatan.

E. Beberapa Segi Kemu’jizatan Al-Qur’an
1.      Susunan yang indah, berbeda dengan setiap susunan yang ada dalam bahasa orang-orang arab.
2.      Adanya uslub yang aneh,berbeda dengan semua uslub-uslub bahasa arab.
3.      Sifat agung yang tidak mungkin lagi seorang makhluk untuk mendatangkan hal yang seperti itu.
4.      Bentuk undang-undang yang detail lagi sempurna yang melebihi setiap undang-undang-undang buatan manusia.
5.      Mengabarkan  hal-hal ghaib yang tidak bisa diketahui kecuali dengan wahyu.
6.      Tidak bertentangan dengan pengetahuan- pengetahuan umum yang dipastikan kebenarannya.
7.      Menepati janji dan ancaman yang dikabarkan al-Qur’an.
8.      Adanya ilmu-ilmu pengetahuan yang terkandung di dalamnya (ilmu pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan umum).
9.      Memenuhi segala kebutuhan manusia.
10.  Berpengaruh kepada hati pengikut dan musuh.

            1.Gaya bahasa AlQur’an
             Al-Qur’an mempunyai gaya bahasa yang khas yang tidak dapat ditiru para sastrawan arab,karena susunan yang indah yang berlainan dengan setisusunan dalam bahasa arab.
            Bahasa atau kalimat-kalimat al-Qur’an adalah kalimat-kalimat yang menakjubkan, yang berbeda sekali dengan kalimat-kalimat bahasa arab.Ia mampu mengeluarkan sesuatu yang abstrak kepada fenomena yang dapat dirasakan sehingga dapat dirasakn ruh dinamika.Adapun huruf tidak lain hanya simbol makna-makna, sementara lafazh memiliki petunjuk-petunjuk etimologi yang berkaitan dengan makna-makna tersebut.Menuangkan makna yang abstrak kepada batin seseorang dan bisa dirasakan yang bergerak di dalam imajinasi dan perasaan, bukan hal mudah dilakukan.
            Termasuk kesulitan seseorang ialah menundukkan seluruh kata, untuk setiap makna dan imajinasi yang digambarkannya.Sementara al-Qur’an tidak bicara dengan sebuah kata kecuali sejalan dengan makna yang dikehendaki dan pada tingkat kedalaman paling tinggi.
            2.Susunan Kalimat/Uslub
            Segi  yang kedua dalam kemukjizatan Al-Qur’an ialah  dari segi uslub yang mengagumkan dan berbeda dengan semua uslub bahasa Arab.Al-Qur’an muncul dengan semua uslubyang sangat baik dan indah,mengagumkan orang-orang Arab karena keserasian dan keindahannya, keharmonisan susunanya.Di dalam terkandung nilai-nilai istimewa yang tidak akan terdapat dalam ucapan manusia.
            Al-Qur’an tetap akan memancarkan nur dan hidayahnya, melimpahkan keaskian dan keagungan nya, mengalirkan kelembutan dan kebesaran,mengeluarkan keindahan dan kemegahan. Al-Qur’an senantiasa membawa bendera kemukjizatan dan mengajak bertanding denganbangsa-bangsa dunia dengan penuh keyakinan dan kepercayaan sambil mengatakan kebenaran ,kekuatan ,serta kemampuan kemukjizatannya.
@è% ÈûÈõ©9 ÏMyèyJtGô_$# ß§RM}$# `Éfø9$#ur #n?tã br& (#qè?ù'tƒ È@÷VÏJÎ/ #x»yd Èb#uäöà)ø9$# Ÿw tbqè?ù'tƒ ¾Ï&Î#÷WÏJÎ/ öqs9ur šc%x. öNåkÝÕ÷èt/ <Ù÷èt7Ï9 #ZŽÎgsß ÇÑÑÈ     
Artinya: Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk                          membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat                        membuat yang serupa dengan Dia, Sekalipun sebagian mereka                        menjadi pembantu bagi sebagian yang lain".
                                                                                          (Q.S.Al-Isra’:88)

            3.Segi ketga dari i’jaz
              Segi kemukjizatan Al-Qur’an yang ketiga adalah adanyasifat i’jaz (simple) yang indah,dan kemegahan ucapan luar biasayang berada di luar kemampuan manusia untuk menguasainya atau mendatangkan persamaannya.

F. Beberapa keistimewaan Uslub Al-Qur’an
Al-Qur’an al-Karim dalam uslubnya yang menakjubkan mempunyai dan  beberapa dengan uslub (susunan) ucapan manusia. Di dalamnya terdapat beberapa keistimewaan,di antaranya:
1.      Kelembutan al-Qur’an secara lafzhiah yang terdapat dalam susunan suara dan keindahan bahasanya.
2.      Keserasian al-Qur’an baik untuk awam maupun kaum cendikawan dalam arti bahwa semua orang dapat merasakan keagungan dan keindahan al-Qur’an.
3.      Sesuai dengan akal dan perasaan, di mana al-Qur’an memberikan doktrin pada akal dan hati,serta merangkum kebenaran dan keindahan sekaligus.
4.      Keindahan sajian al-Qur’an serta susunan bahasanya, seolah-olah merupakan suatu bingkai yang dapat memukau akal dan memusatkan tanggapan serta perhatian.
5.      Keindahan dalam liku-liku ucapan atau kalimat serta beraneka ragam dalam bentuknya,dalam arti bahwa satu makna diungkapkan dalam beberapa lafazh dan susunan yang bermacam-macam yang semuanya indah dan halus.
6.      Al-Qur’an mencakup dan memenuhi persyaratan antara bentuk globaj (ijmal) dan bentuk yang terperinci (tafshil).
7.      Dapat dimengerti sekaligus dengan melihat segi yang tersurat (yang dikemukakan).

G. Macam-macam mu’jizat Al-qur’an
            Mu’jizat Al-Qur’an dapat di bagi kepada dua macam yaitu:
a)      Mu’jizat “bissi”, ialah yang dapat dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dicium oleh hidung, diraba oleh tangan, dirasa oleh lidah, tegasnya dapat dicapai oleh panca indra. Mu’jizat ini sengaja ditunjukan atau diperlihatkan manusia biasa, yakni mereka yang tidak bisa menggunakan kecerdasan fikirannya, yang tidak cakap pandangan mata hatinya dan yang rendah budi dan perasaannya.
b)      Mu’jizat “ma’nawi” ialah mu’jizat yang tidak mungkin dapay dicapai dengan kekuatan panca indra, tetapi harus dicapai dengan kekuatan”aqli” atau dengan kecerdasan pikiran.karena orang tidak akan mungkin mengenal mu’jizat ini melainkan orang yang berpikir sehat, bermata hati, berbudi luhur yang suka mempergunakan kecerdasan fikirannya dengan jernih serta jujur.

Adapun menurut para ulama macam-macam mu’jizat Al-Qur’an yang disebabkan karena perbedaan tinjauan masing-masing, diantaranya yaitu:
1.      .Dr.Abd.Rozzaq Naufal, dalam kitab AL-I’jazu al-Adadi Lil Qur’anil Karim  menerangkan bahwa i’jazil Qur’an itu ada 4 macam:
1)      Al-I;jazul Balagah yaitu kemukjizatan segi sastra balaghahnya, yang muncul ada pada masa peningkatan mutu sastra arab.
2)      Al-i,jazul Tasyri’i yaitu kemukjizatan segi pensyariatan hukum-hukum ajarannya  yang muncul pada masa  penetapan hukum-hukum syari’at islam.
3)      Al-I’jazul Ilmu yaitu:kemukjizatan segi ilmu pengetahuan, yang muncul pada masa kebangkitan ilmu dan sains di kalangan umat islam.
4)      Al-i’jazul Adadi yaitu: kemukjizatan segi quantity/ matematis, statistik yang muncul pada abad ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang.
2.      Imam al-Khotthoby dalam buku al-Bayan fi I’jazil Qur’an mengatakan bahwa kemukjizatan al-Qur’an itu terfukus pada bidang kebalaghahanya saja.
3.      Imam al-Jahidh di dalam kitab Nudzumul Qur’an dan Hujajun Nabawiyah serta al-bayan wa at-Tabyin menegaskan bahwa kemukjizatan al-Qur’an itu terfukus pada bidang susunan lafal-lafalnya saja. Maksudnya i’jazul Qur’an itu hanya satu macam saja.
4.      Moh.Ismail Ibrahim dalam buku yang berjudul Al-Qur’an wa I’jazul al-Ilmi mengatakan, orang yang mengamati al-Qur’an dengan cermat, mereka Akan mengetahui bahwa kitab itu merupakan  gudang berbagai disiplin ilmu dan pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA

Drs.H. Tatapangarsa,Humaidi.2009.Al-Qur’an yang Menakjubkan.Surabaya:PT.Bina Ilmu Offset.

 Prof.Dr.Ash-Shaabuuniy,Muhammad Ali.1991.Studi Ilmu Al-Qur’an.Bandung:Pustaka Setia Bandung.

Ubaidat,Muhammad Salim.1990.Dirasat fi’ulum Al-Qur’an.Bairut:Universitas Press.

Al-Qathtan,Mann’.1999.Mahahits fi ‘Ulumil Qur’an juz 5.Bairut:PT.Ar-Risalah.

Khatsir,Ibnu.1999.Tafsir al-Qur’an al-‘Adzim.Riyadh:Dar Thayyibah an-Nasyr   wa at-Tawuzi’.






[1] Para ulama telah menyebutkan aspek-aspek kemukjizatan AL-Qur’an lebih dari sepuluh macam,
   dan hanya akan mengemukakan beberapa yang terpenting saja.
 2 Abu Ishaq Ibrahim bin Sayyar An-Nazham, guru Al-Jahizh dan salah seorang  tokoh mu’tazilah,
   kepadanyalah  nama Nazhamiyah disandarkan. Wafat pada masa Khalifah Al-Mu’tashim tahun
   220-an.                                             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar