OHP DAN OHT
A.
OHP
(OVERHEAD PROYEKTOR)
OHP telah
ditemukan sejak tahun 1930-an yaitu
sejak adanya penemuan lensa fresnal yang
digunakan dalam OHP. Negara eropa yang mula-mula menggunakan ohp ini adalah
Skandavia. Dalam perang dunia kedua
penggunaan ohp sangat dirasakan sekali manfaatnya oleh angkatan bersenjata AS
meningkatkan penggunaan ohp dalam penyampaian informasi pendidikan diiringi
dengan kebutuhan teknis atau teknik penggunaannya.
OHP (Overhead Projektor) merupakan media yang relatif
sederhana, yang memproyeksikan pada layar apa yang tergambar atau
tertulis pada kertas transparan[1].OHP terdiri dari terdiri dari dua
bagian, yaitu hardware dan software. Hardware berupa overhead
dan software berupa transparan proyektor.
Ada dua jenis model OHP, yaitu :
a. OHP Classroom, yaitu OHP yang dirancang dan
dibuat secara permanen untuk disimpan di suatu kelas atau ruangan. Biasanya
memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan dengan OHP jenis portable.
b. OHP Portable, yaitu OHP yang dirancang agar
mudah dibawa kemana-mana, sehingga ukuran dan bobot beratnya lebih ringkas.
Penggunaan OHP
dalam dunia pendidikan mempunyai beberapa keuntungan[2],
sbb:
a. Bersifat
konrit. Ohp dapat merangsang indera mata siswa di samping indera telinga
melalui kata-kata guru, sehingga materi yang disampaikan lebih konkrit.
b. Mengatasi
ruang dan waktu, benda-benda yang sulit dibawa kedalam kelas dan
kejadian-kejadian masa lampau yang dapat diperagakan melalui ohp.
c. Mengatasi
kelemahan panca indera, gerakan suatu objek yang terlalu cepat/lambat yang
tidak dapat diamati dengan sempurna,maka dengan membuat gambar diatas
transparan dapat diatasi dengan baik.
d. Transparansi
dapat ditulis saat ohp digunakan.
e. Dapat
digunakan pada cahaya yang terang karena
ohp menghasilkan cahaya yang kuat.
f. Lebih
efektif karna imformasi yang disampaikan lebih banyak dalam waktu yang relatif
singkat.
g. Tidak
terlalu menggunakan gerak fisisk ohp dapat dihidup/dimatikan &
bagian yang belum diterangkan dapat ditutup dengan kertas.
h. Dapat
digunakan berulang-ulang.
i.
Dapat digunakan
bersama media lainya seperti papan tulis dsb.
j.
Dapat
dipindah-pindah dari satu kelas ke kelas lain.
k. Dapat
disorotkan kedinding yang berwarna terang bila tidak ada layar.
l.
Dapat menggunakan
warna jika diperlukan.
1. Bagian-bagian
OHP[3]
Bagian-bagian OHP, diantaranya adalah:
a. Kepala(projection
head),
Pada bagian kepala oni
terdapat lensa pemotretan ayng membawa gambar kelayar(screen). Kepala ohp ini
dapat diatur tinggi rendahnya.
b. Lampu
halogen
Letaknya didalam kotak
yang berkekuatan antara 650-750 watt.karena kuatnya lampu tersebut maka ohp dapat digunakan ditempat yang
terang.
c. Lensa
cekung
Terletak
dibawah/disamping lampu halogen yang memantulkan cahaya ke lensa fresnal dan
plat kaca pada permukaan kotak.
d. Transparansi
Diletakkan pada fresnal
dan kaca dipermukaan kotak proyektor yang dipantulkan kelayar.
e. Rol
film
2. Cara Penggunaan
OHP[4]
Cara
penggunan OHP, yaitu:
a.
Periksa tegangan
listrik dan sesuaikan tegangan pada peralatan yang akan digunakan.
b.
Hubungkan ohp
dengan sumber listrik.
c.
Tekan tombol
On/Off ke posisi On.
d.
Letakkan
transparansi pada posisi yang benar(diatas stage).
e.
Atur posisi
lensa head asserably dari posisi ohp itu sendiri untuk menghindarkan energy key
stoneeffect.
f.
Atur tombol
pengatur focus.
3. Cara Mengatasi
Gangguan Ringan[5]
Setelah ditekan
tombol ON tetapi lampu tidak menyala, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Periksalah
kabel listrik.
b. Periksalah
posisi tombol ON/OFF.
c. Periksalah
sekering.
d. Periksa
lampu proyektor.
4. Perawatan OHP[6]
Setalah selesai pemakaian, matikanlah lampu.
a. OHP
yang menggunakan sakelar ON,FAN,OFF,
tekan sakelar keposisi FAN, lampu akan mati tapi akan tetap hidup. Tunggu
beberapa saat, setelah OHP cukup dingin barulah OHP dimatikan, kemudian
dikemasi.
b. Apabila
lensa kotor, bersihkan lensa dengan kain khusus pembersih lensa (lens cleaning
set).
5. Teknik
Penggunaan OHP[7]
Guru
dapat menggunakan beberapa teknik penggunaan
OHP, yaitu:
a. Guru
dapat menulis langsung diatas lembaran transparansi yang kosong sewaktu
menerangkan materi pelajaran.
b. Dalam
menerangkan materi guru dapat menunjukkan dengan menggunakan penunjuk seperti
pensil.
c. Guru
dapat menerangkan bagian yang belum diterangkan supay murid-murid terpusat
perhatiannya.
d. Guru
dapat mematikan proyektor jika menerangkan materi secara verbal.
Bahan-bahan
yang perlu dipersiapkan dalam penggunaan OHP adalah:
·
plastic
transparansi,
·
transparansi
warna,
·
marking pen,
·
frame/pita
plastic,
·
kertas gambar
putih,
·
gunting/pisau.
Dalam
merencanakan pembuatan transparansi perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
·
Tema atau
outline sesuai dengan tipik pengajaran yang telah disusun.
·
Harus ada
keserasian bentuk dan tulisan.
·
Ukuran sesuai
dengan ketentuan.
·
Tulisan harus
cukup besar.
·
Warna tidak
terlalu ramai.
·
Logis dan mudah
diterima.
·
Satu ide untuk
satu lembar transparan.
·
Susunan ide pada
kertas biasa sebagai blue print.
·
Tulisan minimal
5 mm, jarak huruf 0.5 huruf, jarak kata dengan kata minimal 1 huruf, dan jarak
baris 0,5 tinggi huruf.
·
Jika perlu dapat
dibuat dengan system berlapis.
Ada dua jenis
pena untuk menulis transparansi yaitu 3M, stadler stabillo yang satu mudah dihapus (soluble),
dan yang lain sulit dihapus (permanent) kecuali dengan tinner/spiritus.
Prinsip-prinsip
pembuatan media transparansi[8]:
·
Kesederhanaan
·
Kesatuan
·
Penekanan
·
Keseimbangan
Ada 5 unsur tambahan, yaitu:
·
garis,
·
bentuk,
·
tekstur,
·
warna,
·
dan ruangan.
Penulisan
transparansi perlu diperhatikan petunjuk sebagai berikut:
·
uraikan bahan
pengajaran sesuai dengan ide yang akan disampaikan.
·
Buat terlebih
dahulu set jadi (blue print) di atas kertas lengkap dengan warna yang
diperlukan
·
Letakkan
transparansi di atas set atau gambar yang akan dipindahkan.
·
Pergunakan
warna-warna agar lebih menarik, sehingga gambar yang ditampilkan tidak
membosankan.
·
Berilah bingkai
(frame) transparansi yang telah ditulis yang dibuat dari karton agar tahan
lama.
·
Pakailah teknik
berlapis untuk gambar atau ide yang rumit.
·
Buatlah kotak
untuk menyimpan transparansi.
6. Penempatan Layar[9]
a. Guru
harus berdiri di sebelah kiri projector untuk memudahkan menghidupkan atau
mematikan layar OHP dan untuk menukar transparansi.
b. Aturlah
layar sehingga bagian bawahnya setinggi kepala pengajar yang sedang duduk di
kursi agar seluruh gambar dapat dilihat seluruh siswa.
c.
Usakan layar
berbentuk bujur sangkar (bukan trapezium), kedudukan layar dengan kepala
projector mempunyai susut 90 derajat.
d.
Jarak layar
dengan projector lebih kurang 1,5 m.
e.
Sedapat munkin
projector diletakkan di bagian tengah depan kelas dan layar frontal dengan
murid jika murid sedikit, jika murid banyak maka layar dapat diletakkan di
bagian sudut dari depan kelas.
Pembuatan Overlays
Langkah-langkah
untuk membuat overlays adalah:
·
Buatlah sketsa
yang menggambarkan keseluruhan materi.
·
Uraikan materi
menjadi unsure-unsur yang logis.
·
Tentukan
unsur-unsur yang akan dijadikan dasar dan unsure mana yang mengikuti
bagian-bagiannya.
·
Buat dengan
lembaran terpisah transparansi dasar untuk setiap overlays.
·
Tempelkan
transparansi dasar pada muka bagian bawah,lembaran overlays ditempelkan pada
bagian atas bingkai.
Kelebihan OHP
diantaranya:
a. Praktis,karena
kemungkinan untuk semua ukuran kelas/kurang.
b. Memberi
kemungkinan tatap mungka dan mengamati respon dari penerima pesan (peserta
didik).
c. Mempunyai
variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan.
d. Memberikan
kemungkinan pada penerima pesan untuk mencatat.
e. Memungkinkan
penyajian dengan berbagai alternative kombinasi warna.
f. Dapat
digunakan secara berulang-ulang.
g. Dapat
disusun kembali berdasarkan urutan/sekuensi yang diajarkan.
h. Dapat
dihentikan pada setiap sekuensi belajar,jika dikehendaki.
i.
Tidak diperlukan
operator pembantu khusus.
j.
Guru dapat
menyajikan pelajaran sesuai dengan waktu yang diinginkan,dsb.
8. Kekurangan OHP[11]
Kekurangan OHP diantaranya adalah:
a. Memerlukan
perangkat keras(hardware:OHP&plastic transparan)yang khusus untuk
memproyeksikan pesan yang dikehendaki.
b. Memerlukan
persiapan yang matang dan terencana,terutama bila menggunakan teknik-teknik
penyajian yang kompleks.
c. Dalam
penggunaannya memerlukan keterampilan khusus.
d. Menuntut
penataan ruang yang baik.
e. Menuntut
perhatian untuk menghilangkan distorsi proyeksi.
f. Memebutuhkan
anggaran biaya yang tidak sedikit.
g. Gur
berperan ganda dalam menyiapkan materi yang akan disajikan.
h. Menuntut
cara kerja yang sistematis dan terarah.
i.
Membutuhkan
keterampilan untuk menulis pesan yang rapi pada transparan sehingga mudah
dicerna oleh audience(peserta didik).
j.
B.
OHT[12]
OHT (Overhead Transparency) adalah media visual yang
diproyeksikan melalui alat proyeksi yang disebut OHP (Overhead Projector). OHT
terbuat dari bahan transparan yang biasanya berukuran 8,5 X 11 inci.
Ada 3 jenis bahan yang dapat digunakan sebagai OHT, yaitu :
·
Write on film (plastik transparansi), yaitu jenis
transparansi yang dapat ditulisi atau digambari secara langsung dengan
menggunakan spidol.
·
PPC transparency film (PPC= Plain Paper Copier), yaitu jenis
transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin
photocopy.
·
Infrared transparency film, yaitu jenis transparansi yang
dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin thermofax. OHP
(Overhead Projector) adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan
program-program transparansi pada sebuah layar. Biasanya alat ini digunakan
untuk menggantikan papan tulis.
a.
Dapat digunakan untuk menyajikan pesan di semua ukuran
ruangan kelas.
b.
Menarik, karena memungkinkan penyajian yang variatif dan
disertai dengan warna-warna yang menarik.
c.
Tatap muka dengan siswa selalu terjaga dan memungkinkan
siswa untuk mencatat hal-hal yang penting.
d.
Tidak memerlukan operator secara khusus dan tidak pula
memerlukan penggelapan ruangan.
e.
Dapat menyajikan pesan yang banyak dalam waktu yang relatif
singkat.
f.
Program OHT dapat digunakan berulang-ulang.
2.
Kelemahan
Media OHT [14]
Kelemahan
media OHT, yaitu:
a. Memerlukan perencanaan yang matang
dalam pembuatan dan penyajiannya.
b. OHT dan OHP merupakan hal yang tak
dapat dipisahkan, karena sebuah gambar dalam kertas biasa tidak bisa
diproyeksikan melalui OHP.
c. Urutan OHT mudah kacau, karena
merupakan urutan yang lepas.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.canboyz.co.cc/2010/05/media-pembelajaran-proyeksi-diam.html
http://endonesa.wordpress.com/ajaran-pembelajaran/pengembangan-media-pembelajaran-membaca-puisi/
Overhead Projektor (OHP)
http://edu-articles.com/berbagai-jenis-media-pembelajaran/Media
proyeksi
Danim,Sudarwan.1997.Media
Komunikasi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara
Asnawir
dan Basyiruddin.1997.Media Pembelajaran.Jakarta: Ciputat Press
Rohani,Ahmad.1997.Media
Instruksional.Jakarta:Rineka Cipta
[1]
Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan,(Jakarta: Bumi Aksara)hal:80
[2]
Asnawir dan Basyiruddin Usman,Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat
Pers)hal:57-58
[3]
Asnawir dan Basyiruddin Usman,Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers)hal:58
[4]
Asnawir dan Basyiruddin Usman,Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers)hal:61
[5]
Ibid. hal:62
[6]
ibid
[7]
Asnawir dan Basyiruddin Usman,Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers)hal:
64
[8]
Ibid. hal:69
[9]
Asnawir dan Basyiruddin Usman,Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers)hal;66
[10]
Ahmad Rohani, Media Instrusional Edukatif,(Jakarta:Rineka Cipta, 1997)hal:
81-82
[11]
ibid
[12]
http://www.canboyz.co.cc/2010/05/media-pembelajaran-proyeksi-diam.html
diakses tanggal 8 April 2011
[13]
http://www.canboyz.co.cc/2010/05/media-pembelajaran-proyeksi-diam.html
diakses tanggal 8 April 2011
[14]
ibid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar