Jumat, 28 November 2014

OHP (Overhead Projector) dan OHT (Overhead Transparency)

OHP DAN OHT

A.    OHP (OVERHEAD PROYEKTOR)

OHP telah ditemukan sejak tahun  1930-an yaitu sejak adanya penemuan lensa fresnal  yang digunakan dalam OHP. Negara eropa yang mula-mula menggunakan ohp ini adalah Skandavia. Dalam perang dunia  kedua penggunaan ohp sangat dirasakan sekali manfaatnya oleh angkatan bersenjata AS meningkatkan penggunaan ohp dalam penyampaian informasi pendidikan diiringi dengan kebutuhan teknis atau teknik penggunaannya.
OHP (Overhead Projektor) merupakan media yang relatif sederhana, yang memproyeksikan pada layar apa yang tergambar atau tertulis pada kertas transparan[1].OHP terdiri dari terdiri dari dua bagian, yaitu hardware dan software. Hardware berupa overhead dan software berupa transparan proyektor.

Ada dua jenis model OHP, yaitu :
a.  OHP Classroom, yaitu OHP yang dirancang dan dibuat secara permanen untuk disimpan di suatu kelas atau ruangan. Biasanya memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan dengan OHP jenis portable.
b.  OHP Portable, yaitu OHP yang dirancang agar mudah dibawa kemana-mana, sehingga ukuran dan bobot beratnya lebih ringkas.

Penggunaan OHP dalam dunia pendidikan mempunyai beberapa keuntungan[2], sbb:
a.       Bersifat konrit. Ohp dapat merangsang indera mata siswa di samping indera telinga melalui kata-kata guru, sehingga materi yang disampaikan lebih konkrit.
b.      Mengatasi ruang dan waktu, benda-benda yang sulit dibawa kedalam kelas dan kejadian-kejadian masa lampau yang dapat diperagakan melalui  ohp.
c.       Mengatasi kelemahan panca indera, gerakan suatu objek yang terlalu cepat/lambat yang tidak dapat diamati dengan sempurna,maka dengan membuat gambar diatas transparan dapat diatasi dengan baik.
d.      Transparansi dapat ditulis saat ohp digunakan.
e.       Dapat digunakan pada cahaya yang terang karena  ohp menghasilkan cahaya yang kuat.
f.       Lebih efektif karna imformasi yang disampaikan lebih banyak dalam waktu yang relatif singkat.
g.      Tidak terlalu menggunakan  gerak  fisisk ohp dapat dihidup/dimatikan & bagian yang belum diterangkan dapat ditutup dengan kertas.
h.      Dapat digunakan berulang-ulang.
i.        Dapat digunakan bersama media lainya seperti papan tulis dsb.
j.        Dapat dipindah-pindah dari satu kelas ke kelas lain.
k.      Dapat disorotkan kedinding yang berwarna terang bila tidak ada layar.
l.        Dapat menggunakan warna jika diperlukan.

1.      Bagian-bagian OHP[3]
Bagian-bagian OHP, diantaranya adalah:
a.       Kepala(projection head),
Pada bagian kepala oni terdapat lensa pemotretan ayng membawa gambar kelayar(screen). Kepala ohp ini dapat diatur tinggi rendahnya.
b.      Lampu halogen
Letaknya didalam kotak yang berkekuatan antara 650-750 watt.karena kuatnya lampu tersebut  maka ohp dapat digunakan ditempat yang terang.
c.       Lensa cekung
Terletak dibawah/disamping lampu halogen yang memantulkan cahaya ke lensa fresnal dan plat kaca  pada permukaan kotak.
d.      Transparansi
Diletakkan pada fresnal dan kaca dipermukaan kotak proyektor yang dipantulkan kelayar.
e.       Rol film
2.      Cara Penggunaan OHP[4]
Cara penggunan OHP, yaitu:
a.         Periksa tegangan listrik dan sesuaikan tegangan pada peralatan yang akan digunakan.
b.        Hubungkan ohp dengan sumber listrik.
c.         Tekan tombol On/Off ke posisi On.
d.        Letakkan transparansi pada posisi yang benar(diatas stage).
e.         Atur posisi lensa head asserably dari posisi ohp itu sendiri untuk menghindarkan energy key stoneeffect.
f.         Atur tombol pengatur focus.

3.      Cara Mengatasi Gangguan Ringan[5]
Setelah ditekan tombol ON tetapi lampu tidak menyala, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a.       Periksalah kabel listrik.
b.      Periksalah posisi tombol ON/OFF.
c.       Periksalah sekering.
d.      Periksa lampu proyektor.

4.      Perawatan OHP[6]
Setalah  selesai pemakaian, matikanlah lampu.
a.       OHP  yang menggunakan sakelar ON,FAN,OFF, tekan sakelar keposisi FAN, lampu akan mati tapi akan tetap hidup. Tunggu beberapa saat, setelah OHP cukup dingin barulah OHP dimatikan, kemudian dikemasi.
b.      Apabila lensa kotor, bersihkan lensa dengan kain khusus pembersih lensa (lens cleaning set).

5.      Teknik Penggunaan OHP[7]
Guru dapat menggunakan beberapa teknik penggunaan  OHP, yaitu:
a.       Guru dapat menulis langsung diatas lembaran transparansi yang kosong sewaktu menerangkan materi pelajaran.
b.      Dalam menerangkan materi guru dapat menunjukkan dengan menggunakan penunjuk seperti pensil.
c.       Guru dapat menerangkan bagian yang belum diterangkan supay murid-murid terpusat perhatiannya.
d.      Guru dapat mematikan proyektor jika menerangkan materi secara verbal.

Bahan-bahan yang perlu dipersiapkan dalam penggunaan OHP adalah:
·         plastic transparansi,
·         transparansi warna,
·         marking pen,
·         frame/pita plastic,
·         kertas gambar putih,
·         gunting/pisau.

Dalam merencanakan pembuatan transparansi perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
·         Tema atau outline sesuai dengan tipik pengajaran yang telah disusun.
·         Harus ada keserasian bentuk dan tulisan.
·         Ukuran sesuai dengan ketentuan.
·         Tulisan harus cukup besar.
·         Warna tidak terlalu ramai.
·         Logis dan mudah diterima.
·         Satu ide untuk satu lembar transparan.
·         Susunan ide pada kertas biasa sebagai blue print.
·         Tulisan minimal 5 mm, jarak huruf 0.5 huruf, jarak kata dengan kata minimal 1 huruf, dan jarak baris 0,5 tinggi huruf.
·         Jika perlu dapat dibuat dengan system berlapis.

Ada dua jenis pena untuk menulis transparansi yaitu 3M, stadler  stabillo yang satu mudah dihapus (soluble), dan yang lain sulit dihapus (permanent) kecuali dengan tinner/spiritus.
Prinsip-prinsip pembuatan media transparansi[8]:
·         Kesederhanaan
·         Kesatuan
·         Penekanan
·         Keseimbangan

Ada 5 unsur tambahan, yaitu:
·         garis,
·         bentuk,
·         tekstur,
·         warna,
·         dan ruangan.

Penulisan transparansi perlu diperhatikan petunjuk sebagai berikut:
·         uraikan bahan pengajaran sesuai dengan ide yang akan disampaikan.
·         Buat terlebih dahulu set jadi (blue print) di atas kertas lengkap dengan warna yang diperlukan
·         Letakkan transparansi di atas set atau gambar yang akan dipindahkan.
·         Pergunakan warna-warna agar lebih menarik, sehingga gambar yang ditampilkan tidak membosankan.
·         Berilah bingkai (frame) transparansi yang telah ditulis yang dibuat dari karton agar tahan lama.
·         Pakailah teknik berlapis untuk gambar atau ide yang rumit.
·         Buatlah kotak untuk menyimpan transparansi.

6.      Penempatan Layar[9]
a.       Guru harus berdiri di sebelah kiri projector untuk memudahkan menghidupkan atau mematikan layar OHP dan untuk menukar transparansi.
b.      Aturlah layar sehingga bagian bawahnya setinggi kepala pengajar yang sedang duduk di kursi agar seluruh gambar dapat dilihat seluruh siswa.
c.         Usakan layar berbentuk bujur sangkar (bukan trapezium), kedudukan layar dengan kepala projector mempunyai susut 90 derajat.
d.        Jarak layar dengan projector lebih kurang 1,5 m.
e.         Sedapat munkin projector diletakkan di bagian tengah depan kelas dan layar frontal dengan murid jika murid sedikit, jika murid banyak maka layar dapat diletakkan di bagian sudut dari depan kelas.

Pembuatan Overlays
Langkah-langkah untuk membuat overlays adalah:
·         Buatlah sketsa yang menggambarkan keseluruhan materi.
·         Uraikan materi menjadi unsure-unsur yang logis.
·         Tentukan unsur-unsur yang akan dijadikan dasar dan unsure mana yang mengikuti bagian-bagiannya.
·         Buat dengan lembaran terpisah transparansi dasar untuk setiap overlays.
·         Tempelkan transparansi dasar pada muka bagian bawah,lembaran overlays ditempelkan pada bagian atas bingkai.
7.      Kelebihan OHP[10]
Kelebihan OHP diantaranya:
a.       Praktis,karena kemungkinan untuk semua ukuran kelas/kurang.
b.      Memberi kemungkinan tatap mungka dan mengamati respon dari penerima pesan (peserta didik).
c.       Mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan.
d.      Memberikan kemungkinan pada penerima pesan untuk mencatat.
e.       Memungkinkan penyajian dengan berbagai alternative kombinasi warna.
f.       Dapat digunakan secara berulang-ulang.
g.      Dapat disusun kembali berdasarkan urutan/sekuensi yang diajarkan.
h.      Dapat dihentikan pada setiap sekuensi belajar,jika dikehendaki.
i.        Tidak diperlukan operator pembantu khusus.
j.        Guru dapat menyajikan pelajaran sesuai dengan waktu yang diinginkan,dsb.

8.      Kekurangan OHP[11]
Kekurangan OHP diantaranya adalah:
a.       Memerlukan perangkat keras(hardware:OHP&plastic transparan)yang khusus untuk memproyeksikan pesan yang dikehendaki.
b.      Memerlukan persiapan yang matang dan terencana,terutama bila menggunakan teknik-teknik penyajian yang kompleks.
c.       Dalam penggunaannya memerlukan keterampilan khusus.
d.      Menuntut penataan ruang yang baik.
e.       Menuntut perhatian untuk menghilangkan distorsi proyeksi.
f.       Memebutuhkan anggaran biaya yang tidak sedikit.
g.      Gur berperan ganda dalam menyiapkan materi yang akan disajikan.
h.      Menuntut cara kerja yang sistematis dan terarah.
i.        Membutuhkan keterampilan untuk menulis pesan yang rapi pada transparan sehingga mudah dicerna oleh audience(peserta didik).
j.         
B.     OHT[12]
OHT (Overhead Transparency) adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat proyeksi yang disebut OHP (Overhead Projector). OHT terbuat dari bahan transparan yang biasanya berukuran 8,5 X 11 inci.

Ada 3 jenis bahan yang dapat digunakan sebagai OHT, yaitu :
·         Write on film (plastik transparansi), yaitu jenis transparansi yang dapat ditulisi atau digambari secara langsung dengan menggunakan spidol.
·         PPC transparency film (PPC= Plain Paper Copier), yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin photocopy.
·         Infrared transparency film, yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin thermofax. OHP (Overhead Projector) adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan program-program transparansi pada sebuah layar. Biasanya alat ini digunakan untuk menggantikan papan tulis.

1.      Kelebihan Media OHT [13]
a.       Dapat digunakan untuk menyajikan pesan di semua ukuran ruangan kelas.
b.      Menarik, karena memungkinkan penyajian yang variatif dan disertai dengan warna-warna yang menarik.
c.       Tatap muka dengan siswa selalu terjaga dan memungkinkan siswa untuk mencatat hal-hal yang penting.
d.      Tidak memerlukan operator secara khusus dan tidak pula memerlukan penggelapan ruangan.
e.       Dapat menyajikan pesan yang banyak dalam waktu yang relatif singkat.
f.       Program OHT dapat digunakan berulang-ulang.
2.      Kelemahan Media OHT [14]
Kelemahan media OHT, yaitu:
a.       Memerlukan perencanaan yang matang dalam pembuatan dan penyajiannya.
b.      OHT dan OHP merupakan hal yang tak dapat dipisahkan, karena sebuah gambar dalam kertas biasa tidak bisa diproyeksikan melalui OHP.
c.       Urutan OHT mudah kacau, karena merupakan urutan yang lepas.


DAFTAR PUSTAKA
http://www.canboyz.co.cc/2010/05/media-pembelajaran-proyeksi-diam.html
http://endonesa.wordpress.com/ajaran-pembelajaran/pengembangan-media-pembelajaran-membaca-puisi/
Overhead Projektor (OHP)
http://edu-articles.com/berbagai-jenis-media-pembelajaran/Media proyeksi
Danim,Sudarwan.1997.Media Komunikasi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara
Asnawir dan Basyiruddin.1997.Media Pembelajaran.Jakarta: Ciputat Press
Rohani,Ahmad.1997.Media Instruksional.Jakarta:Rineka Cipta


[1] Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan,(Jakarta: Bumi Aksara)hal:80
[2] Asnawir dan Basyiruddin Usman,Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers)hal:57-58
[3] Asnawir dan Basyiruddin Usman,Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers)hal:58
[4] Asnawir dan Basyiruddin Usman,Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers)hal:61
[5] Ibid. hal:62
[6] ibid
[7] Asnawir dan Basyiruddin Usman,Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers)hal: 64
[8] Ibid. hal:69
[9] Asnawir dan Basyiruddin Usman,Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers)hal;66
[10] Ahmad Rohani, Media Instrusional Edukatif,(Jakarta:Rineka Cipta, 1997)hal: 81-82
[11] ibid
[14] ibid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar